Sejumlah Pengusaha di Jalan HOS Cokroaminoto Keberatan Jalan Searah di HOSCA Dibalik

Sejumlah pengusaha di jalan HOS Cokroaminoto resah menyusul kabar akan diberlakukannya uji coba jalur satu arah yang sebelumnya dari utara ke selatan dibalik menjadi selatan ke utara.


Mereka khawatir usaha mereka akan sepi yang berujung pada menurunnya pendapatan. Arif, pemilik apotek Nasruhan mengatakan, saat jalur HOS Cokroaminoto dibuat satu arah, omset penjualan turun karena pelanggannya harus menyesuaikan diri lantaran masih bingung dengan kebijakan one way.

Bahkan butuh waktu dua tahun untuk bisa pulih kembali. Setelah usahanya mulai pulih, tiba-tiba pemerintah daerah kembali membuat kebijakan baru, membalik arus lalu lintas dari selatan ke utara.

Kebetulan usahanya selalu terdampak kebijakan one way sehingga membuatnya pusing. Karenanya banyak yang keberatan dengan rencana tersebut. 

Awalnya warga mengira uji coba satu arah hanya untuk jalan Gajahmada, Sultan Agung dan KH Ahmad Dahlan. Namun baru-baru ini mendengar jika kebijakan tersebut berdampak pada jalan HOS Cokroaminoto dan jalan Bhayangkara. Sebenarnya perwakilan pengusaha dan warga sudah sempat menghadap pihak-pihak terkait namun hingga kini belum ada kejelasan.

Sebelumnya, bupati Sugiri Sancoko menilai rencana One Way di sejumlah ruas jalan Ponorogo, sebagai sesuatu yang wajar. Mengacu pada jalur one way jalan Hos Cokroaminoto, Pemkab sempat mendapat kecaman dan dukungan tapi akhirnya mendapat sambutan positif setelah terealisasi. Warga hanya butuh sosialisasi mengapa kebijakan one way dijalankan. 

Sementara berdasarkan hasil sosialisai rencana uji coba pemberlakuan jalur searah di Ponorogo mulai 4 Februari 2024,  Jln. HOS Cokroaminoto yang sebelumnya ke selatan dirubah ke arah utara. Ahmad Dahlan, pasar Legi ke timur, jalan Sulan Agung ( Bunderan ) ke selatan, Gajahmada ( traffic light Tonatan ) ke arah barat. Tak hanya itu, jalan Bhayangkara yang sebelumnya searah ke utara, dirubah menjadi ke selatan.