Jelajah

Pembangunan Huntara Warga Terdampak Tanah Gerak Bekiring Pulung Dimulai, Alat Berat Diterjunkan

Sejumlah alat berat mulai diterjunkan ke Dukuh Kuncup, Desa Bekiring, Pulung untuk memulai proses pembangunan hunian sementara huntara (Huntara) bagi warga terdampak tanah gerak.

“Dalam waktu dekat ini akan segera dimulai. Ini alat beratnya juga sudah datang untuk meratakan tanah,” kata Agus Santoso, Kepala Desa Bekiring kepada Gema Surya Jumat (10/11).

Alat berat tersebut digunakan untuk meratakan tanah dan upaya pembersihan yang nantinya bakal dibangun Huntara bagi 14 kepala keluarga yang saat ini masih berada di tenda-tenda pengungsian.

Sebelumnya, tim dari BPBD dan DPUPKP juga telah cek ke lokasi, untuk memastikan keamanan bahwa lokasi yang dipilih memang sudah aman untuk tempat tinggal.

Diakui, pihaknya sempat kesulitan untuk untuk menyediakan lahan yang luas bagi warga terdampak tanah gerak lantaran berada di pegunungan. Sehingga huntara yang dibangun tidak bisa dijadikan satu lokasi.

“Kalau di total, 4 lokasi itu luasnya ada sekitar 3000 meter persegi. Jaraknya (antar rumah) dekat ada yang 50 meter ada yang 100 meter,” imbuhnya. 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalokasikan anggaran senilai Rp1,9 miliar di tahun 2023 untuk pembangunan huntara bagi warga terdampak tanah gerak di Dusun Nguncup Desa Bekiring Pulung.

Dana Rp1,9 miliar tersebut bukan hanya untuk membangun huntara namun juga fasilitas umum misalnya untuk pengurukan jalan huntara, pembuatan jamban dan lainnya. (ii/ab)