Masih Banyak Desa Belum Terapkan Program Biopori, DLH Bentuk Tim Pengawasan

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo terus memotivasi agar seluruh  Desa  maupun Kelurahan segera merealisasikan  program biopori sesuai dengan SE Bupati, Pasalnya OPD yang dipimpin Seni itu melihat, banyak peralatan yang sedianya untuk pembuatan Biopori namun dibiarkan mangkrak. 


Menurut Pak Seni, timnya menjumpai kondisi itu di beberapa wilayah, tanpa ada upaya untuk segera merealisasikan kegiatan tersebut. Memang sudah banyak wilayah yang melaksanakan program Biopori, namun sebagian belum paham terkait pembuatan Biopori dan manfaatnya, Padahal melalui Kecamatan, pihaknya sudah sering mensosialisasikan, dimana Lubang biopori ini mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu mengurangi resiko banjir akibat meluapnya air hujan.

Selain itu, teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah cadangan air bersih di dalam tanah, dimana Program Bupati tersebut  sangat bagus seiring permukaan air tanah terus turun, dimana selalu terjadi banjir dan genangan air dikala musim penghujan datang.  Diakui secara geografis, tidak semua wilayah di Ponorogo cocok dibuatkan program tersebut , seperti di pegunungan daerah Ngrayun, Pudak, Sooko, Slahung, Ngebel dan Sawoo.

Mengenai hal tersebut pihaknya sudah melakukan kajian dan menyurati OPD setempat agar ada evaluasi.  Program biopori menyatu dengan anggaran 10 juta rupiah untuk RT yang tanggung jawabnya ada pada  Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa