Lebih Dekat Dengan Warga Banyuripan slahung Yang Setiap Tahun Jadi Langganan Droping Air BPBD

Dusun Banyuripan di Desa Duri Slahung selalu menjadi langganan drooping akibat krisis air bersih yang diakibatkan oleh kemarau yang panjang. Dusun Banyuripan sendiri terletak di wilayah yang kering dan berada di atas bukit, sehingga pada musim kemarau mengakibatkan sumber-sumber air di sekitar Dusun hanya tinggal 3 yang masih meneteskan air. 


Puluhan warga Dusun ini terpaksa bergantung pada sumber air yang sangat terbatas, bahkan harus rela menunggu selama satu jam untuk mendapatkan seember air bersih karena kecilnya mata air. Selain itu, bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo juga menjadi harapan utama warga dalam menghadapi kesulitan ini.

Inem (58) salah seorang warga Dusun setempat menjelaskan mengenai situasi sulit yang dihadapi dirinya dan 45 KK lainnya. Sumber air yang diandalkan saat ini sangat terbatas, bahkan harus menunggu selama 1 jam hanya untuk mendapatkan satu ember air, sehingga bantuan dari BPBD Ponorogo menjadi harapan bagi warga untuk memperoleh air bersih yang bisa digunakan untuk memasak dan kebutuhan-kebutuhan sehari-hari.

“Air bersih dari BPBD satu minggu sekali, kami gunakan untuk memasak” katanya kepada wartawan Sabtu (19/08).

Sedangkan untuk minum ternak, masyarakat masih bisa memanfaatkan  dari sumber air lain yang kadang kotor. 

Sementara itu, pihak BPBD Ponorogo menjelaskan bahwa, sudah mendistribusikan air bersih ke Dusun banyuripan sejak akhir Juli 2023.