Antisipasi Antraks Masuk Ponorogo, Dipertahankan Ketati Jalur Masuk Ternak Sapi dari Jawa Tengah

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (Dipertahankan) ikut melakukan langkah antisipasi terkait dengan serangan antraks di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Pos penyekatan di perbatasan Ponorogo Provinsi Jawa Timur – Wonogiri Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Desa Biting Kecamatan Badegan kembali dioptimalkan.

“Ini untuk kasus antraks di Ponorogo insya allah aman, pertama kita bukan wilayah endemik. Jadi memang antraks itu kan disebabkan oleh bakteri, bisa membentuk spora. Nah sporanya itu yang tahan. Artinya jika daerah itu pernah terkena antraks, dan dicurigai sporanya antraks itu masih ada di tanah, maka wilayah itu menjadi wilayah endemik. Di kita tidak ada,” jelas Masun, Kepala Dipertahankan Ponorogo.  

Meskipun Ponorogo bukan termasuk wilayah endemik antraks, namun pihaknya tetap melakukan pengetatan terhadap lalu lintas keluar masuk sapi di kota reog, khususnya dari wilayah Jawa Tengah.

Beruntung sejak ada kasus PMK dan LSD sudah didirikan pos pemantau hewan ternak di daerah perbatasan, pihaknya bersama instansi terkait aktif melakukan penyekatan.

Keberadaan pos ini diharapkan mampu mengantisipasi merebaknya penyakit antraks. Selain itu, ada pemeriksaan kesehatan di pasar hewan, bekerja sama dengan pihak pihak terkait. (yd/rl/ab)