Migor Harga Subsidi Hingga Saat ini Masih Sulit Didapat, Pedagang Mracangan Mengeluh

Drama minyak goreng dengan harga subsidi sulit didapat dipasaran belum ada tanda-tanda berakhir, bukan hanya konsumen yang dibikin puyeng dengan menghilangnya migor tapi juga kalangan pedagang mracang di pasar legi Ponorogo. Didin salah satu pedagang mengaku hanya dapat jatah 1 hingga 5 karton minyak goreng dari supplier dalam 1 minggu, satu kartonnya berisi 12 kemasan dimana satu kemasan berisi 1 liter. 


Jumlah tersebut praktis belum sempat dipajang, karena sudah diburu konsumen yang rata-rata membutuhkan untuk berdagang gorengan. Banyak pelanggannya yang bekerja sebagai penjual gorengan, tapi dengan langkanya minyak goreng akhirnya tidak berjualan untuk sementara. Diakui jika minimnya pasokan minyak goreng dari supplier karena pemerataan, para supplier tersebut mendapatkan subsidi dari Pemerintah untuk bisa menjual dengan harga 14 ribu per liter sesuai ketentuan. 

Hanya saja kata Didin, mereka juga kekurangan barang sehingga harus dibagi rata dengan pedagang lainnya. Sebenarnya untuk minyak goreng dengan merek merek baru mulai bermunculan, tapi harganya non subsidi bahkan lebih mahal dibanding harga normal, Dinas perdakum pun hingga saat ini belum turun ke pasar, padahal pedagang berharap ada solusi dari Pemerintah Kabupaten.