HeadlineJelajah

Gedung DPRD dan Pemkab Digeruduk Aliansi Tolak One Way

Meski bupati sudah menegaskan uji coba one way dihentikan, tapi tak mampu menghentikan warga melakukan unjuk rasa. Ratusan masyarakat yang tergabung dalam aliansi tolak one way melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD dan gedung Pemkab Rabu sore, 24/4. Mereka terdiri dari tukang Ojol, warga dan mahasiswa.

Ratusan peserta ini menuntut pencabutan peraturan bupati tentang kebijakan one way di sejumlah ruas jalan, dan menutut DPRD agar melakukan hak angket jika Perbup tersebut tidak segera dicabut. Dalam aksinya tersebut, peserta aksi ditemui Sekda Agus Pramono dan pejabat eselon 2.

Agus Pramono menyampaikan, bahwa aspirasi masyarakat sudah dipenuhi oleh bupati, dengan pencabutan kebijakan satu arah di beberapa ruas jalan tertentu. Pihaknya meminta waktu satu minggu untuk persiapan sarana dan prasarana jalan agar dapat beroperasi dalam dua arah dengan aman. Kebijakan dua arah di ruas jalan tertentu diharapkan dapat diterapkan pada Senin mendatang, 1 mei 2024. Agus Pram berharap ekonomi akan tumbuh lebih bagus saat diberlakukan 2 arah di jalan tersebut, serta pengendara akan lebih berhati hati.

Salah satu peserta aksi, Hanif Zein dari PMII, menyampaikan bahwa warga, termasuk tukang ojol, telah merasakan beban biaya lebih tinggi akibat kebijakan one way tersebut. Mereka menuntut agar peraturan bupati segera dicabut dan meminta DPRD untuk melakukan hak angket jika permintaan mereka tidak segera direspons.

Harapan dari pihak pemerintah adalah bahwa dengan pengembalian kebijakan dua arah di ruas jalan tertentu, ekonomi akan tumbuh lebih baik dan pengendara akan lebih berhati-hati dalam berlalu lintas.