Masih Sakit, Jamaah Tertua Asal Ponorogo Belum Bisa Pulang

Seorang jamaah haji asal Desa Ngrandu Kecamatan Kauman belum, Mbah Salamah (92), belum bisa ikut pulang ke tanah air karena sakit dan masih membutuhkan perawatan dokter.


Mbah Salamah yang tercatat sebagai jamaah haji tertua asal Ponorogo ini seharusnya sudah tiba di tanah air bersama jamaah lain yang tergabung dalam kloter 10 pada Sabtu (8/7) pagi

“Mbah Salamah harus ditanazulkan, terpaksa ikut trombongan selanjutnya”, kata Kasi Gara Haji dan Umroh Kantor Kementrian Agama Kabupaten Ponorogo, Marjuni.

Dikatakan, Mbah Salamah akan ikut kloter 11 yang rencananya akan tiba di Ponorogo pada Ahad (9/7). Alasannya sejauh ini kesehatannya menurun dan tidak memungkinkan untuk diterbangkan ke tanah air.

Selain Mbah Salamah yang masih tertahan di tanah suci, ada 5 jamaah lain yang tiba di tanah air namuh langsung mendapatkan perawatan karena kodisi kesehatannya menurun.

“Mereka dibawa dengan ambulance, langsung ke RSUD dr. Hardjono”, terangnya.

Sekedar informasi, awalnya jamaah haji Ponorogo yang ikut rombongan pertama sebanyak 445 jamaah dan 5 petugas haji. Namun, berkurang 2 karena meninggal dunia di tanah suci yakni Sinto dari Kel. Brotonegaran dan Sulastri bin Sawinun Sayit dari Desa Bangunrejo, Kec. Sukorejo