SMP N 2 Balong dengan Pelbagai Prestasi Unggulan
Sekolah boleh ada di pinggiran, namun soal prestasi tidak diragukan lagi. Ya, itulah SMP Negeri 2 Balong, Ponorogo, yang unggul tidak hanya di bidang akademik namun juga non-akademik. Sekolah yang beralamat di Jl. Dukuh Jugo, Sumberejo, Balong itu terkenal dengan batik, karawitan hingga program gardening.
Yang menjadikan orang terkagum-kagum yakni keberadaan anak-anak yang belajar di SMPN 2 Balong. Ternyata, siswanya bukan hanya anak normal saja, melainkan termasuk anak yang berkebutuhan khusus atau inklusi. Mereka sama-sama bisa bersaing sesuai dengan kelebihan masing-masing.
Sudarto, M.Pd., Kepala SMP N 2 Balong kepada gema surya mengatakan, semua keunggulan yang ada di sekolah tersebut sesuai visi misi sekolah yakni “Cerdas, Terampil, Berbudaya Lingkungan. Di lain sisi, moto yang diterapkan adalah “Mendidik dengan Hati, Melayani Tiada Henti”. Oleh karenanya, SMPN2 Balong bukan sekedar sekolah reguler biasa, namun memiliki karateristik dan juga ciri khas tersendiri. Dengan dasar itulah, sekolahnya memiliki branding di masyarakat dengan pendidikan inklusi dan juga life skill. Namun, tidak mengesampingkan attitude atau karakter anak untuk selalu santun , ramah, disiplin , dan murah senyum. Semua itu dimulai dari sikap tenaga pendidik yang ada di sekolah.
Sementara Drs. Larman, Wakasek Kesiswaan SMP N 2 Balong menambahkan, sekolahnya bukan hanya dihitung namun diperhitungkan. Pihaknya menjelaskan, dari prestasi akademis saja, kemarin siswanya berhasil menjadi yang terbaik dari lomba KSN Tingkat Kabupaten. Tak heran lulusan SMP N 2 Balong banyak diterima di SMA/ SMK negeri favorit di Ponorogo. Sementara dari sisi non-akademis, sudah banyak prestasi yang ditorehkan dari group karawitan siswa, budaya laras hingga tingkat provinsi setiap digelar lomba pedalangan dan karawitan. Yang paling menarik meski masih usia SMP, tapi bisa berkarya.
Hebatnya lagi, melalui produksi siswa yakni batik semanggi mekar dari kata semangat berkarya, sudah di pesan pelbagai kalangan baik sekolah maupun perkantoran. Selain itu, sekolah juga memanfaatkan potensi yang ada dengan banyak-nya tanaman disekitar. Hingga akhirnya, dibuat kelompok berkebun atau gardening.