Jelajah

2 Warga Kena DBD, Pemdes Ngasinan Jetis Nyatakan Perang Terhadap Nyamuk

Pemerintah Desa Ngasinan Jetis, Ponorogo, menyatakan perang terhadap nyamuk Aedes aegypti setelah dua warganya harus dirawat inap akibat gigitan nyamuk mematikan. Kepala Desa Ngasinan Jetis, Anis Muhtarom, menegaskan komitmennya untuk melindungi warganya dari risiko penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut.

Dua warga yang terkena gigitan nyamuk mematikan telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, memicu kekhawatiran serius di masyarakat. Menyikapi hal ini, Pemerintah Desa Ngasinan Jetis mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.

Anis Muhtarom menyatakan, “Kami tidak bisa tinggal diam melihat warga kami menderita akibat serangan nyamuk ini. Kami mengumumkan perang terhadap Aedes aegypti, dan setiap warga desa akan menjadi bagian dari pasukan ini.”

Salah satu strategi yang diimplementasikan adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pemerintah Desa Ngasinan Jetis mendorong warga untuk aktif dalam membersihkan sarang nyamuk di sekitar rumah mereka. Selain itu, mereka juga melakukan fogging di beberapa titik, termasuk di RT 04 RW 01 Dukuh Mantup, yang sebelumnya telah melaporkan kasus gigitan nyamuk.

Pemerintah Desa Ngasinan Jetis sejak tahun 2018 telah memiliki dua unit alat fogging, sementara malation disediakan oleh Puskesmas setempat untuk mendukung upaya pemberantasan. Meskipun warga dan pemerintah desa secara rutin melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan, keberadaan sungai di wilayah tersebut diidentifikasi sebagai sumber potensial bagi perkembangbiakan nyamuk.