Jelajah

Banyak Hutan di Ngilo-ilo, Petani Kembangkan Madu Serena

Selain terkenal dengan sentra tanaman polo pendem, Desa Ngilo-ilo Slahung juga dikenal dengan madu Serena. Mulai banyak warga yang melakukan budidaya madu lebah liar dari hutan tersebut.

Kepala desa Ngilo-ilo, Winaryono mengatakan bulan Juli hingga Agustus ini, saat para petani panen. Jika sukses, satu peternak bisa mendapatkan sekitar 25 liter madu, sementara bagi pemula, sekitar 2 hingga 3 botol sirup Marjan.

Lantaran madu asli, harganya mahal berkisar Rp 200 ribu hingga  Rp 250 ribu per botolnya dimana isinya sekitar 500 mili liter. Kalau satu liter, harganya bisa mencapai Rp 400 ribu. 

Selama 3 tahun terakhir, produksi madu tersebut sudah banyak dipasarkan bukan hanya lokal tapi sudah ke luar negeri seperti Hongkong dan Taiwan. Biasanya, warganya yang menjadi PMI membawa madu dari Ngilo-ilo untuk dijual lagi di tempatnya bekerja. 

Diakui, banyak hutan di wilayahnya sehingga sangat cocok untuk budidaya madu lebah liar tersebut. Warganya yang melakukan budidaya sudah mendapatkan pembinaan dari dinas kehutanan kabupaten Pacitan.

Selain itu beberapa waktu lalu Dinas pertanian Ponorogo juga memberikan bantuan bibit tanaman bunga yang bisa digunakan sebagai makanan pokok lebah.