HeadlineJelajah

Latto-latto Viral, Pedagang Mainan Kebanjiran Berkah

Pedagang mainan kebanjiran berkah pasca viralnya mainan latto-latto dikalangan anak-anak. Darman salah satunya, pedagang mainan di Pasar Balong ini omsetnya naik dan setiap harinya menjual tak kurang 50 pasang latto-latto, bahkan terkadang harus kehabisan stok. Meski begitu anak-anak rela menunggu stok kembali ready lantaran harga jual yg dipatok lumayan murah dan bisa dibilang dibawah harga pasar.

Darman menjelaskan, sejak sebulan ini memang banyak anak-anak usia SD yang mendatangi toko mainan nya lantaran berburu latto-latto. Ada banyak warna dan ukuran yang disediakan. Harganya sendiri juga bervariasi tergantung kualitas dan ukuran, namun rata-rata dijual Rp 6000-8000 per pasangnya. Harga yang murah inilah yang membuat anak-anak rela inden. Pasalnya diluar ada yang menjual dengan harga jauh lebih mahal.

Dirinya tak tahu pasti penyebab viralnya mainan anak era 90an ini, sempat ada yang menyebut gara-gara video di tiktok. Dulu mainan ini bernama thek-thekan, kini disebut latto-latto. Menurut pengalamanya, masih kata Darman, biasanya kalau ada mainan viral, penjualan terus meningkat hingga 3 bulan. Setelah itu, mulai menurun dan bergeser ke mainan viral lainya.

Sementara itu, Aida Fitriana Miasari, Kabid Pemberdayaan Anak dan Perempuan, Dinas Sosial dan P3A, menyarankan agar mainan ini tidak diberikan kepada anak di usia balita. Setidaknya anak-anak harus sudah usia 7 tahun keatas dan dengan pendampingan orang tua agar terhindar dari hal yang membahayakan. Meski begitu, permainan seperti latto dinilai positif karena bisa mengurangi ketergantungan gadget.