Saat musim penghujan seperti sekarang, Warga Ngadirojo Sooko yang terdampak Waduk Bendo, sempat dibuat kelimpungan. Pasalnya pembangunan rumah relokasi mereka belum rampung, baru mencapai persen. Namun warga harus tergesa-gesa untuk menempatinya. Penyebabnya, karena bangunan rumah yang lama terendam banjir, mengingat debit air Waduk Bendo terus bertambah.
Mau tidak mau mereka terpaksa harus membangun tenda-tenda darurat sebagai tempat berlindung dari derasnya hujan dan sengatan matahari. Rumah mereka yang lama, sudah tidak memungkinkan untuk ditempati, sehingga harus pindah ke rumah relokasi sejak 3 bulan lalu.
Menurut Agus Supriyanto – Kamituwo desa Ngadirojo, awalnya ada sekitar 9 kepala keluarga atau 40 jiwa di RT 1 RW 2, yang harus pindah karena pembangunan Waduk bendo. Namun kini, masih ada sekitar 4 rumah yang atapnya belum selesai dipasang, sehingga harus menempati tenda-tenda darurat. Untuk kembali ke rumah lama juga tidak memungkinkan, karena rumah lama sudah terendam air sedalam 3 meter.
Pihaknya menyayangkan kondisi ini, terlebih tidak ada antisipasi dari pihak pengembang. Diakuinya, memang kondisi ini diluar perhitungan dari pihak pengembang maupun warga. Semestinya ada waktu sekitar 6 bulan untuk pembangunan rumah relokasi, namun target belum tercapai, musim hujan tiba, dan merendam rumah lama mereka.