Jelajah

DBD di Ponorogo Meningkat, Dinkes Belum Tetapkan KLB

Data terbaru dari Dinas Kesehatan Ponorogo mengungkapkan bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam laporan tersebut, terlihat jumlah kasus DBD dari bulan ke bulan mengalami lonjakan.

Menurut data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan, pada bulan Januari tercatat 7 kasus DBD, yang kemudian meningkat menjadi 11 kasus pada bulan Februari. Lonjakan paling drastis terjadi pada bulan Maret, di mana jumlah kasus mencapai 75. Meskipun ada sedikit penurunan pada bulan April, dengan catatan 30-an kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Ponorogo, Anik Setyorini, mengonfirmasi dari kasus tersebut ada dua yang meninggal dunia. Namun, pihak dinas belum menetapkan kondisi ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Anik menjelaskan bahwa upaya pencegahan telah dilakukan secara aktif melalui berbagai media sosial dan media massa, dengan menggaungkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan juga foging. Meningkatnya kasus DBD terjadi karena intensitas hujan yang tinggi pada bulan Maret dan April, yang menyebabkan genangan air di berbagai tempat.

Dalam menetapkan kasus DBD, pihak Dinas Kesehatan menggunakan kriteria dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan penurunan jumlah trombosit di bawah 100 ribu dan melihat kadar hematokrit. Meskipun gejala seperti demam, panas dingin, dan ciri-ciri DBD telah diamati, namun tidak semua kasus demam mengarah pada DBD. Beberapa di antaranya bisa jadi akibat penyakit lain seperti Chikungunya atau bahkan Covid-19.