Musim Penghujan, Produksi Labu Siam Pudak Turun 60 Persen

Saat diburu di musim lebaran ketupat, produksi buah jepan atau labu siam di desa Krisik Pudak justru turun. Ironisnya, produksi buah jepan justru mengalami penurunan, yang mengakibatkan kenaikan harga hingga mencapai Rp 5000 per kilogram di tingkat petani.


Erwan Santoso, Kepala Desa Krisik, menjelaskan bahwa penurunan produktivitas tanaman jepan mencapai 60 persen. Faktor cuaca menjadi salah satu penyebab utama penurunan kuantitas produksi tanaman suku labu-labuan ini. Saat produksi melimpah, harga buah jepan hanya sekitar Rp 2000 per kilogramnya.

Di wilayah Pudak sendiri, terdapat beberapa desa yang menjadi sentra tanaman labu siam, seperti Krisik, Pudak Wetan, dan Pudak Kulon. Namun, panen labu siam tidak bisa ditentukan dengan pasti, berbeda dengan tanaman sayuran lainnya.

Meskipun demikian, permintaan akan buah jepan tetap tinggi, tidak hanya untuk keperluan sebagai sayuran tetapi juga karena kandungan vitaminnya yang cukup tinggi, sehingga baik untuk kesehatan. Hal ini menjadikan buah jepan masih diminati meskipun harganya melonjak tinggi akibat penurunan produksi.