Jelajah

80 Kendaraan Terjaring Razia Balap Liar, Pengendara Kembali Didominasi Pelajar Dibawah Umur

Razia balap liar yang dilakukan Satlantas Polres Ponorogo di kawasan jalan baru kembali menjaring puluhan kendaraan. Selain kendaraan, polisi juga berhasil mengamankan pemilik yang lagi-lagi didominasi oleh pelajar bahkan kategori dibawah umur.

Seperti disampaikan IPDA Partono Kanit Kamsel Satlantas Polres Ponorogo, dimana razia ini dalam rangka keselamatan berlalu lintas serta menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam razia yang digelar pada Ahad (04/02) dini hari itu, polisi berhasil menjaring 80 kendaraan beserta pemilik yang ke semuanya digelandang ke mapolres untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. 

“Pagi ya, setelah jam 12 (malam) itu karena salah satunya terkait keselamatan berlalu lintas, dan menjaga harkamtibmas” terangnya kepada gemas surya Selasa (05/02).

Dalam razia ini, penindakan di titik beratkan pada pengguna knalpot brong, selain itu juga kendaraan yang tidak sesuai dengan standar. Semua kendaraan yang terjaring dilakukan penilangan dan diamankan di mapolres. 

“Pada intinya yang pertama kita prioritas pada knalpot yang tidak sesuai dengan spektek ya, dalam rangka mengurangi kebisingan terhadap lingkungan sekitar, dan yang kedua menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, itu prioritas kami mbak” tambahnya. 

Dalam razia tersebut kata IPDA Partono ditemui banyak wajah-wajah baru, baik yang berasal dari dalam Kota maupun luar kota Ponorogo. Padahal setiap kali razia, kendaraan yang terjaring tidak mudah untuk diambil pemilik, dimana ada yang harus menunggu sampai berbulan-bulan. 

“Ada yang dari luar kota juga mbak, untuk prosentase kita ya kurang ini, tapi ada pengendara dari luar kota itu, mukin pas main, atau ketemu sama temenya di ponorogo itu” jelasnya. 

Dengan masih banyaknya remaja usia pelajar yang terjaring, IPDA Partono berharap peran serta orang tua dalam rangka mengawasi anaknya, karena di tingkat sekolah sosialisasi sudah dilakukan sehingga selain sekolah dan polisi, orang tua juga diharapkan bisa menjadi benteng bagi anak. 

“Yang paling utama tadi kita sampaikan terutama pengawasan dari orang tua, yang kedua mohon kerjasamanya bagi seluruh masyarakat yang ada di ponorogo terkait dengan kamsel tibcar lantas” pungkasnya.