Jelajah

Tanah Gerak di Desa Wates Slahung, Warga Diminta Tidak Berada di Bawah Retakan Jika Terjadi Hujan

Tingginya curah hujan belakangan ini menyebabkan tanah gerak kembali terjadi di RT 01/RW 03, Dukuh Krajan Kulon, Desa Wates, Kecamatan Slahung. Tercatat di lokasi yang sama kejadian serupa terjadi sudah ketiga kali nya.

Pertama, terjadi di bulan April 2022, kedua, terjadi Desember 2022, Terakhir, Senin (30/1/2023) kemarin. Kepala BPBD Ponorogo, Henry Indra Wardana mengungkapkan, berdasarkan pengkajian Tim Reaksi Cepat BPBD tanah gerak mengalami peningkatan dari yang sebelumnya terjadi.

Dengan rincian diantaranya Titik Mahkota terdapat penurunan tanah ± 10-15 cm di ikuti retakan kecil dengan panjang ± 20 meter. Area persawahan di bawah mahkota terdapat tanah amblas, dengan panjang ± 5 m dan tinggi ± 1 meter, serta beberapa longsoran kecil di areal persawahan. 

Di area persawahan, terdapat gelombang tanah dan retakan kecil sepanjang ±100 m akibat tekanan dari atas. Menurut keterangan tim yang meninjau lokasi. Jika terjadi longsor, akan berdampak langsung pada akses jalan dan areal persawahan milik warga yang berada tepat di bawah bukit yang mengalami tanah gerak.

Untungnya satu rumah yang berada di dekat lokasi sudah dikosongkan dimana penghuninya memilih pindah ke lokasi yang aman. Kendati begitu pihaknya tetap melakukan pemantauan dan pengkajian serta menghimbau warga tidak berada di bawah retakan jika terjadi hujan.

Memasang tanda untuk memantau pergerakan tanah, melakukan pemetaan tanah gerak, memasang tanda untuk warga yang melintas di sekitaran tanah gerak, dan yang terpenting berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan lanjutan nanti.