Terkendala Cuaca Hujan, Pembangunan Huntara Desa Talun Molor Hingga Tahun Depan

Pembangunan rumah hunian sementara bagi 22 KK terdampak tanah retak di gunung Banyon desa Talun Ngebel terkendala cuaca hujan. Akibatnya, target akhir tahun ini bisa ditempati dipastikan tak bisa direalisasikan sehingga molor hingga tahun depan.


Waroto, kepala desa Talun Ngebel mengatakan, saat ini pengerjaannya memasuki tahap pengecoran pondasi atau masih 25 persen dari progress. Sebenarnya sejauh ini pelaksanaannya lancar lantaran jumlah relawan yang mengerjakan pembangunan huntara cukup banyak.

Saking banyaknya harus dijadwal agar tidak tumpang tindih. Merekadatang dari warga desa Talun dan dari TNI. Lebih lanjut dikatakan selain rumah hunian sementara , juga ada pembangunan jalan sepanjang 200 meter dengan lebar 3 meter. Jalan tersebut merupakan bantuan dari lazisMu Ponorogo.

Sebelumnya pembangunan rumah hunian sementara – huntara di lahan relokasi dukuh Sidomukti desa Talun Ngebel dikebut pengerjaannya. Mulai  24 November lalu rumah sebanyak 22 unit dikerjakan dengan target akhir tahun sudah bisa ditempati.

Pemkab dibantu Baznas provinsi dan daerah serta uluran tangan donatur , akan semakin mempercepat tempat tinggal semi permanen tersebut. Adapun bantuan dana dari Baznas provinsi sekitar Rp 12,5 juta dan Ponorogo sekitar Rp 7,5 juta sementara dinas PU mengupayakan akses jalan.

Untuk listrik, pihak pemerintah desa sudah berkoordinasi dengan PLN, nantinya akan dipasang 9 tiang listrik di wilayah tersebut. Meski sifatnya sementara tapi rumah tersebut dilengkapi dapur dan juga MCK.