
Wajah bahagia terpancar dari belasan porter atau jasa angkut barang di terminal seloaji pada lebaran kemarin . Pasalnya mereka ketiban rejaki saat arus mudik dan arus balik lebaran ini . Seperti yang diceritakan Kasmin warga desa Ngrupit Jenangan, tahun ini dirinya bersyukur pasalnya Pemerintah mengizinkan warganya untuk mudik . Sehingga dampaknya beberapa hari ini, ramai sekali penumpang dan rezeki buat dirinya .
Laki-laki berumur 55 tahun itu mengenang adanya pandemi Covid-19 dua tahun belakangan . Mereka ibarat kehilangan mata pencaharian Saat itu . Banyak masyarakat yang pilih berdiam diri di rumah . Mereka takut menggunakan kendaraan umum untuk bepergian . Apalagi , di momen 2 lebaran Idulfitri terakhir, Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik . Dijelaskan , saat arus mudik balik lebaran ini, Sehari bisa mengantongi uang sebesar Rp 100 ribu . Saat sepi biasanya hanya dapat Rp 25 ribu, kadang tidak dapat sama sekali .
Dalam menawarkan jasa bantu angkut penumpang ini, Kasemin mengaku Ia dan teman-temannya tidak menentukan tarifnya . Dia menyebut uang jasanya seikhlasnya dari si penumpang yang membutuhkan jasanya . Kasmin yang sudah menjadi porter selama 22 tahun ini mengungkapkan Ada yang memberi Rp 15 ribu, Rp 10 ribu, hingga ada yang hanya memberikan Rp 5 ribu . Kalau orangnya baik bisa dikasih 50 ribu . Jasa porter di Terminal Tipe A Seloaji Ponorogo pun, sudah ada pembagiannya, jadi tidak berebut satu sama lainnya .