Jelajah

Panen Jagung: Tenaga Kerja Sulit, Petani Tatung Andalkan Mesin Combine

Canggihnya teknologi semakin memudahkan kalangan petani dalam menggarap sekaligus memanen hasil pertaniannya. Di desa Tatung Balong misalnya, kalangan petani mulai memanen tanaman jagungnya dengan menggunakan mesin combine. Selain cepat, juga irit tenaga kerja yang ujungnya biaya produksi bisa dipangkas seminimal mungkin. Rudi Sugiarto, Kepala Desa Tatung menjelaskan, baru tahun ini hasil pertaniannya dipanen dengan mesin combine.

Mesin itu bisa untuk panen jagung, padi hingga kacang hijau. Cukup dioperasikan 4 orang dalam sehari, bisa memanen dengan area 6 hingga 7 kotak. Padahal jika manual, membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan dilakukan berhari-hari. Adapun biaya, untuk panen satu kotak tanaman jagungnya hanya butuh sekitar Rp. 400.000,-, padahal jika manual bisa mencapai Rp. 800.000,-.

Mesin combi merupakan solusi di tengah kesulitan mencari tenaga kerja penggarap sawah. Petani juga bisa langsung menjualnya dari sawah tanpa harus membawanya pulang ke rumah. Hanya saja, syarat panen jagung menggunakan mesin combi, umur tanaman minimal 110 hari. Saat ini, untuk harga jagung mencapai Rp. 3.500,- per kg untuk kering sawah.