Peringati Hari Autis dan Down Syndrome Sedunia, Yayasan Ananda Mutiara Indonesia Gelar Khitan Gratis Untuk Anak Kebutuhan Khusus.

Yayasan Ananda Mutiara Indonesia – Yami Cabang Ponorogo akan menggelar khitanan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) Sabtu, 27 Maret 2021. Khitanan yang akan digelar di Sekretariat Yami, di jalan Manggis  no. 31 Keniten tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome dan Autis sedunia.


Ririn Wardiani, Ketua Yayasan Ananda Mutiara Indonesia Cabang Ponorogo mengatakan, sampai Jumat sore sudah terdaftar 40 ABK yang siap menjalani khitan. Mereka berasal dari berbagai kota di Jatim, baik Ponorogo, Madiun, Magetan hingga Trenggalek.

Bekerjasama dengan lembaga Amil zakat Nurul Hayat Madiun, kegiatan khitan gratis ini karena ingin membantu anak-anak terutama anak berkebutuhan khusus. Sejauh ini masih banyak keluarga yang memiliki ABK namun belum tersentuh, khususnya para orangtuanya. Sehingga pihaknya ingin membantu memberi informasi kepada orangtua yang memiliki anak berkemampuan khusus sebagai support agar mereka lebih kuat mendampingi putranya.

Lebih lanjut dikatakan sesuai misinya Y-AMI ingin berperan aktif membantu mewujudkan cita-cita orangtua dan anak terutama anak berkemampuan khusus agar bisa percaya diri, mandiri, dan bertanggung jawab dalam menghadapi kebutuhan zaman dan globalisasi. Yayasan Ananda Mutiara Ponorogo, merupakan komunitas orang tua berkebutuhan khusus yang terbentuk setahun lalu sehingga program khitan gratis merupakan kegiatan pertama kali. Harapanya akan bisa berlanjut setiap tahunnya.

Sementara itu Nining, Ketua Pelaksana Program menambahkan sebenarnya untuk kuota ditarget hingga 50 peserta namun karena pandemi yang membuat  kurang memberikan sosialisasi face to face, maka masih kurang 10 anak lagi. Jika belum terpenuhi, maka bagi keluarga tak mampu disilahkan untuk mendaftarkan putranya meski kategori anak normal. Pihaknya juga melakukan jemput bola dengan mencari anak berkebutuhan khusus di sejumlah desa seperti Karang Patihan balong, Krebet jambon, namun sayang terkendala usia. Dari 40 peserta yang terdaftar hingga jumat sore, yang paling muda usia 8 tahun, Sedangkan yang tertua 19 tahun. Adapun teknis khitan gratis, menggandeng Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat Madiun, dimana menyediakan peralatan super canggih. Pasca khitan, mereka tetap bisa beraktivitas seperti biasa, jika ada keluhan ada petugas pendampingan yang siap melayani 24 jam.

Selanjutnya, Afif Qunaifi, Defisi Layanan Sosial Nurul Hayat, mengatakan karena lembaganya merupakan Amil Zakat Nasional yang bergerak penerima sekaligus menyalurkan dana zakat infak sedekah dari masyarakat. Alokasi penyaluran dari dana tersebut untuk kegiatan sosial salah satunya untuk khitan gratis bersama dengan yayasan ananda mutiara Indonesia. Pihaknya menyediakan teknis khitannya, dimana alat yang digunakan sangat canggih dan cocok untuk kalangan difabel.