Di Tangan Pemuda Ini Limbah Kayu Diolah Menjadi Barang Dengan Nilai Seni Dan Menjual

Memanfaatkan limbah kayu, Pemuda Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo menunjukkan kreativitasnya. Berbekal semangat dan alat seadanya, pemuda setempat menyulap limbah kayu palet menjadi barang-barang dengan nilai seni dan nilai jual yang tinggi. Wandi 27 tahun warga setempat mengatakan dirinya bersama pemuda Desanya ingin agar generasi muda di Desanya tidak habis lantaran harus merantau ke luar pulau bahkan ke luar negeri, pasalnya teman-teman main waktu kecilnya banyak yang merantau dan pemuda di Desa ini habis, Padahal sebenarnya banyak yang bisa diolah untuk mendapatkan penghasilan.


Lanjut Wandi dirinya membentuk wadah pemuda yang diberi nama creative culture. Di dalam kelompok tersebut berisi pemuda dengan berbagai latar belakang pendidikan, mulai dari yang lulusan SMP hingga sarjana. Ada yang bertugas sebagai produksi, dan juga yang bertanggung jawab di bidang pemasaran. Limbah kayu jati Belanda ini kita desain sesuai pesanan, ada yang minta jam dinding, gantungan kunci, name tag, miniatur perahu dan lainnya, Harga pun yang dipatok Wandi juga terbilang murah, Misalnya saja jam dinding custom sesuai permintaan pelanggan hanya dibanderol mulai Rp 120 ribu hingga Rp 200 ribu.

Untuk pemasaran sementara baru lewat media sosial WhatsApp dan Facebook, Karena baru berjalan dua bulan pelanggan Wandi baru berasal dari sekitaran Kabupaten Ponorogo saja. Melihat masa depan yang cerah dari usaha yang dirintisnya, Wandi berani untuk menjual motornya untuk tambahan modal. Wandi dan pemuda yang tergabung di creative culture punya harapan besar dengan usaha yang dirintisnya ini, mereka bertekad untuk menambah jenis produk yang bisa mereka jual dengan memanfaatkan potensi di Desanya. Dengan semakin banyaknya usaha di Desa Sidoharjo Wandi berharap pemuda di Desanya tak lagi harus merantau ke luar Daerah.