Sekedar Gambling, Hanya 15% Petani Ponorogo Yang Tanam Bawang Merah

Sulit menjadikan Ponorogo menjadi sentra tanaman bawang merah meski secara geografis cocok, para petani enggan menanam bumbu dapur itu karena takut rugi. Catatan yang disampaikan Medi Susanto kabid tanaman pangan dan hortikultura Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo mengatakan hanya 400 hektar tanaman bawang merah di ponorogo atau hanya 15 persen total areal persawahan yang ada.


Itu Pun mereka yang menanam memiliki lahan luas dan modal banyak, karena jika modal sedikit jika harganya jatuh maka dipastikan rugi besar. Apalagi jika melihat musim, petani memilih tanaman padi saat musim hujan, bahkan di Daerahnya seperti Pasuruan dan Nganjuk saja, petaninya saat ini juga memilih menanam padi, praktis harga bawang merah belum ada tanda-tanda penurunan bahkan cenderung naik hingga saat tanam nanti. Lebih lanjut dikatakan, jika petani yang menanam bawang merah juga hanya gambling semata, jika berhasil petani yang berani gambling tersebut akan menikmati keuntungan yang bagus.

Sementara informasi yang diperoleh gema surya, harga bawang merah sejak sepekan terakhir mencapai 28 ribu rupiah. Angka tersebut naik dari sebelumnya yang hanya 23 ribu per kg nya.