Rumah Benu, Warga Singkil Balong Terbakar Kerugian 200 Juta

Kebakaran hebat melanda rumah Pak Benu, warga Dukuh Sekedung Desa Singkil Balong, Sabtu (26/12) dini hari sekitar jam 02.30 WIB. Sontak, kasus kebakaran tersebut membuat warga sekitar rumah korban yang tengah terlelap tidur semburat keluar rumah untuk bahu-membahu membantu memadamkan api.


Arif Mujahidin, Kepala Desa Singkil Balong menyampaikan kronologis kejadian tersebut. Saat kejadian, korban yang berprofesi sebagai pedagang baru saja pulang dari pasar, merebahkan diri di sofa di ruang tamu untuk tidur. Satu jam kemudian tiba-tiba mendengar ada bunyi ledakan kecil yang bersumber dari kamar putranya. Kaget, korban pun kemudian lari untuk memastikan sumber suara.

Namun lebih kaget lagi, saat mengetahui api sudah berkobar dari kamar anaknya itu. Sontak, dia pun berteriak-teriak membangunkan anggota keluarga lain yang masih tertidur dan memanggil para tetangganya untuk meminta bantuan memadamkan api.

Mengingat plafon rumahnya terbuat dari triplek, api dengan cepat menjalar ke bagian rumah lain. Dalam waktu sekejap, api menghanguskan seluruh bangunan rumah berukuran 10 kali 15 meter itu. Selain meluluhlantakkan  bangunan rumah utama dan dapur, api juga menghabiskan surat seluruh harta benda milik korban, termasuk sertifikat tanah, hingga surat-surat berharga tidak luput dari terjangan api.

Kerugian akibat kejadian ini ditaksir mencapai Rp. 200 juta, bahkan bisa lebih. Ditambahkan Kades Singkil, hingga Sabtu pagi, kondisi psikologis korban masih shock. Pihaknya kini mengupayakan agar korban segera mendapat bantuan dengan melakukan koordinasi kepada pihak Pemkab, termasuk untuk mempermudah pengurusan administrasi kependudukan.

Karena bangunan rumah sudah tidak bisa ditempati lagi, korban bersama 5 anggota keluarga yang lain terpaksa harus mengungsi ke rumah anaknya di lain dukuh, namun bila bersedia sementara akan ditampung di balai desa setempat.

Sementara itu, AKP Hariyanto Kapolsek Balong, mengatakan jika penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik. Hal itu lantaran saat olah TKP di kamar depan ada sambungan listrik dan stop kontak yang dipakai untuk banyak alat listrik.

Kerugian juga dibenarkan kisaran Rp. 200 juta, lantaran ada uang tunai Rp. 35 juta ikut hangus. Pihaknya mengimbau agar warga lebih waspada, lantaran catatan kasus kebakaran di Ponorogo kebanyakan dikarenakan korsleting listrik. (ay)