Nenek Mengaku dari Banjarmasin, Kesasar di Terminal Seloaji

Petugas terminal seloaji Ponorogo dikejutkan dengan keberadaan seorang nenek-nenek yang diduga ditelantarkan. Perempuan sepuh (75) itu mengaku berasal dari Banjarmasin dan ingin mencari saudaranya yang bertempat tinggal di dekat pasar. Informasi yang Gema Surya dapatkan dari Eko Hadi Prasetyo, Kepala Satuan Pelaksana Terminal Seloaji, nenek tersebut ditemukan oleh salah satu petugas Jum’at malam sekitar jam 22.00 WIB di sisi timur terminal saat kondisi gelap.


Ketika ditanya oleh petugas, dirinya mengaku baru dari Bandar Udara Juanda, Surabaya mengendarai mobil bersama seorang suster dan diturunkan di dekat terminal seloaji. Saat itu, suster yang mendampingi nenek tersebut mengaku ingin membeli makanan, namun ditunggu hingga lama ternyata tidak kunjung kembali. Ironisnya, suster tersebut membawa serta HP dan barang-barang berharga miliknya, tanpa menyisakan satu rupiah-pun. Karena diketahui sulit berjalan, oleh petugas diambilkan kursi roda untuk mempermudah aktifitasnya.

Eko Hadi Prasetyo menambahkan, saat dibawa ke dalam terminal, sang nenek yang tidak diketahui namanya tersebut tidak ingat nama dan alamat dari saudara yang ingin dicarinya seperti penuturan awal. Hingga akhirnya, petugas terminal menghubungi polisi untuk lakukan koordinasi. Karena semakin bingung, lama kelamaan nenek tersebut minta diantarkan ke Yogyakarta ke rumah adiknya. Namun karena sudah malam, pihaknya menjanjikan Sabtu pagi akan diantarkan. Setelah melalui diskusi panjang, ada salah satu komunitas media sosial yang bersedia menampungnya.

Pihaknya berharap, bahwa sang nenek memang benar-benar sesuai dengan cerita dan bisa bertemu kembali dengan keluarganya. Sebab, ditengarai seringkali terminal seloaji menemukan pihak-pihak yang mengaku menjadi korban penipuan yang ujung-ujungnya minta uang.