Jelang Berakhirnya Operasi Yustisi, Pelanggaran Kian Berkurang

Menjelang berakhirnya operasi yustisi, Jumlah pelanggar protokol kesehatan di Ponorogo, semakin menurun. Bahkan, data terakhir tidak ada masyarakat yang kena penindakan alias denda uang, namun  hanya sanksi sosial , alias hanya termasuk pelanggaran ringan.


AKP Edi Suyono, Kasat Sabhara Polres Ponorogo mengakui, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan semakin tinggi. Bila di awal-awal razia jumlah pelanggaran per harinya yang harus membayar denda mencapai 30-40 pelanggar, maka jumlah yang terjaring razia belakangan ini hanya sekitar 10 pelanggar.  Begitu pula jumlah sanksi sosial, dulu per harinya bisa mencapai 50-60 pelanggar, belakangan ini juga menurun drastis hanya sekitar 5- 10 pelanggar.

Yang melegakan, Dari warga yang melanggar itupun rata-rata sudah mengenakan masker, hanya saja memang memakainya secara tidak sempurna, sehingga tetap masuk kategori pelanggaran ringan, yang hukumannya menyanyikan lagu indonesia raya, maupun push up. Titik- titik yang menjadi sasaran razia seperti di Alun-alun, cafe, angkringan maupun di seluruh kota, yang digunakan sebagai tempat berkerumun warga.

AKP Edi Suyono menambahkan, jumlah total pelanggaran selama operasi yustisi mencapai 1000 lebih. Nantinya, setelah berakhirnya operasi yustisi, akan dilakukan evaluasi, apakah akan dilanjutkan atau dihentikan. Yang jelas disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah. Sementara operasi yustisi dimulai 14 September dan akan berakhir 27 September 2020.