40 KK Pengungsi Gunung Banyon, Akan Direlokasi ke Tanah Kas Desa di Dukuh Sidomukti Talun

Semakin matang rencana relokasi 40 KK, warga dukuh Krajan desa Talun Ngebel Ponorogo. Ini setelah pemerintah desa dan kecamatan setempat telah menemukan lokasi yang cocok untuk dijadikan tempat tinggal yakni di dukuh Sidomukti. Bahkan, sudah ada undangan ke Muspika untuk peletakan batu pertama sebagai tanda akan segera dimulai pembangunannya.


Dwi Cahyanto, camat Ngebel mengatakan tanah relokasi tersebut menempati tanah khas desa atau bengkok kepala desa yang lokasinya sekitar 1 km dari tempat asal. 40 KK yang terdiri dari 160 jiwa tersebut, bertahun-tahun hidup dalam ketakutan karena berada di kaki gunung Banyon yang notabene zona merah longsor.

Sudah ada retakan sepanjang 2 km, yang seakan tinggal menunggu kapan gunung tersebut runtuh. Untuk itu bupati Sugiri Sancoko dan Wabup Lisdyarita saat berkunjung beberapa waktu lalu, melakukan gerak cepat dengan memerintahkan camat dan kades mencari lahan yang aman untuk relokasi warga.

Untungnya warga yang akan direlokasi tersebut telah menyetujui sehingga tidak ada persoalan lagi. Dijelaskan, sesuai komunikasi dengan kepala desa, nantinya akan dibangun di tanah bengkok tersebut sekitar 40 kavling rumah dengan luas tanah 10 kali 15 meter untuk satu unit nya.

Ditambahkan, jika longsor susulan masih terus terjadi, menyusul hujan deras yang masih mengguyur wilayah Ngebel. Beruntung, semua warga di 5 RT sudah berada di pengungsian siang hari sehingga ketika malam hari terjadi longsoran tanah tidak  ada korban jiwa.

Diakui memang, jenuh mulai melanda para pengungsi, lalu pihaknya menyarankan jika memiliki saudara yang tinggal di tempat aman, bisa tinggal disana dahulu. Soal makanan akan diantar para relawan. Saat ini sekitar 196 KK yang mengungsi atau sekitar 300 jiwa.