Terkendala Alkes, Rumah Sakit Lapangan di Sentra IKM Tambakbayan, Belum Bisa Dioperasionalkan

Rencana operasional rumah sakit lapangan Ponorogo di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM), Jalan Trunojoyo, Tambakbayan, tampaknya sulit terlaksana dalam waktu dekat ini. Padahal rumah sakit tersebut dibutuhkan untuk memaksimalkan penanganan pasien Covid-19 di Bumi Reog agar Case Fatality Rate (CFR) bisa turun. Made Jeren direktur RSUD dr. Harjono mengatakan salah satu tahapan yang membutuhkan waktu lama adalah pengadaan alat kesehatan (Alkes). Pasalnya ada banyak peraturan dan persyaratan dalam pengadaan Alkes ini.


Made mencontohkan salah satunya adalah Pemkab Ponorogo harus membayar terlebih dahulu sebelum memilih barang di E-catalog. Selain itu ketersediaan barangnya juga belum ada. Sehingga terkadang  arus menunggu kapan barangnya tersedia. Tak hanya itu, Made juga membutuhkan butuh payung hukum dari Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam pengadaan Alkes ini. Sedangkan anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan Alkes RS Lapangan ini sekitar Rp 7 miliar.

Beberapa Alkes yang dibutuhkan yakni bed atau tempat tidur pasien, lalu tabung oksigen, standing infus portable, meja perawatan, hingga emergency set. RS darurat diproyeksikan mampu menampung 72 pasien dengan gejala ringan. Lanjut Made, kapasitas daya tampung RS lapangan 72 pasien, dan membutuhkan 40 hingga 50 perawat dan lima dokter umum atau dokter spesialis yang akan bertugas di RSL. Nakes tersebut akan dibagi menjadi empat tim yang bertugas dalam shif pagi, sore, dan malam.