Kisah Edi Triono, Nekat Jual Lemari Dan Gerobak Untuk Biayai Pemakaman Mertua

Masa pandemi menyisakan banyak cerita duka bagi warga Ponorogo yang keluarganya meninggal dunia karena covid-19, salah satunya Edi Triono, warga RT 01 RW 01 Tatung Balong yang harus kehilangan kakak kandung dan mertua dalam waktu yang nyaris bersamaan. Akibatnya dia dan keluarganya harus isolasi mandiri di Rumah sehingga tidak bisa bekerja. Yang membuatnya bingung ketika harus membiayai pemakaman Almarhum yang ternyata dibebankan kepada keluarga, padahal saat itu tidak memiliki uang sepeserpun.


Jenazah  ayah mertua harus segera dimakamkan tapi harus menunggu lama gara-gara keluarganya tidak mampu menyiapkan uang sebesar 1,5 juta rupiah, akhirnya ditengah dia dan keluarga yang masih harus isoman juga harus telpon sana-sini untuk meminjam uang, beruntung ada yang bersedia menalangi dahulu sehingga mertuanya akhirnya dimakamkan secara protokol kesehatan. Diakui jika kejadian tidak mengenakan tersebut terjadi Seminggu lalu dimana untuk kakak kandungnya tidak ada masalah karena pemakaman berada di satu Desa, yang menjadi soal adalah ayah mertua mengingat pemakamannya dilakukan di salah satu kelurahan kawasan Jenangan dimana almarhum berasal. 

Saat ini dirinya tengah berupaya untuk membayar hutang 1,5 juta tersebut dengan cara menjual lemari dan gerobak di medsos, selama PPKM selain tidak bisa bekerja lagi usahanya sebagai tukang permak baju di pasar juga sepi. Harapannya Pemerintah tidak setengah-setengah dalam membiayai  pemakaman pasien covid-19 yang meninggal dunia, sebab jika biaya tersebut dibebankan anggota keluarga apalagi dari kalangan tidak mampu sangat memberatkan. (rl)