Jelajah

Petani Empon-empon di Ngrayun Masih Bertahan di Tengah Euforia Tanam Porang

Meski hampir semua petani di Kecamatan Ngrayun bertanam porang, namun tidak menganaktirikan tanaman empon-empon seperti jahe. Bahkan petani berpikir cerdas untuk bisa menanam keduanya dengan sistem tumpang sari.

Seperti disampaikan Camat Ngrayun Hadi Rustiono, keduanya merupakan tanaman yang potensial dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Karenanya ketika euforia budidaya porang, petani tetap mempertahankan empon-empon seperti kunir dan jahe mengingat Ngrayun sempat menjadi sentranya.

Meski belum menyentuh pasar ekspor layaknya porang, namun potensi pasar empon-empon terbuka lebar dan tidak akan mati. Sebut saja jahe , masih diburu masyarakat apalagi di tengah pandemi ini karena dipercaya meningkatkan imun tubuh.

Tak heran harga jahe masih tinggi antara Rp9.000 hingga Rp18.000 per Kg tergantung jenis jahe. Di Ngrayun ada 3 jenis jahe yang ditanam petani, yakni jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah. Selain itu petani juga mulai kreatif dengan menjual empon-embon dalam bentuk serbuk.

Dengan didampingi Dinas Perdagkum, mereka dilatih mengolah jahe dan sejenisnya dalam bentuk kemasan, baik untuk minuman maupun jamu, beberapa UMKM bahkan sempat memamerkan dan menjual usahanya tersebut di berbagai pameran bazar maupun via online. (rl)