HeadlineJelajah

Kapolres Ungkap, Petasan Yang Meledak di Ngasinan Sukorejo Untuk Balon Udara

Kapolres Ponorogo, AKBP Muhammad Nur Aziz, turun langsung memimpin olah TKP terkait kasus dugaan ledakan petasan yang mengakibatkan kakak beradik di Ngasinan Rt 01 Rw 01 Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo itu,  meregang nyawa. Dari hasil olah TKP Rabu pagi,  28 April 2021, polisi berhasil mengamankan bubuk mesiu, bor listrik, selongsong mercon berbagai ukuran, daun kelapa kering, gulungan plastik bahan balon udara sepanjang 40 meter, kaleng, bahan kimia serta alat ukuran pencetak mercon.

AKBP Muhammad Nur Aziz Kapolres Ponorogo saat press release di TKP mengatakan, pihaknya sudah mengamankan semua barang bukti yang ada di lokasi. Termasuk potongan tubuh korban yakni Sunardi 23 tahun. Dari olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi, kronologinya awalnya Sunardi membuat racikan mercon dari bahan kimia dan bubuk mesiu dijadikan satu di dalam kaleng  kemudian mengapit kaleng ukuran 4 kg itu dengan kakinya. Selanjutnya tangan korban menutup kaleng tersebut dengan rapat dan mengaduk racikan mesiu tersebut dengan mengunakan bor listrik. Diduga karena suhu panas di dalam tekanan kaleng tersebut, akhirnya meledak. Adik korban yakni Samuri yang sudah naik ke lantai 2 dimana kakaknya meracik bubuk mesiu juga terkena dampaknya hingga tubuhnya terlempar sejauh 5 meter di genting rumah tetangga dan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.

Masih kata AKBP Muhammad Nur Aziz, tubuh Sunardi juga terlempar sejauh 5 meter ke pepohonan pisang belakang rumah dan meninggal dunia TKP. Bagian kakinya diduga hancur dan menjadi potongan-potongan. Lanjut Kapolres, mercon tersebut digunakan untuk balon udara tanpa awak saat Idul Fitri. Pasalnya di sekitar TKP juga ditemukan bahan plastik balon udara tanpa awak sepanjang 40 meter serta daun kelapa kering untuk pembakaran. Korban membeli bubuk mesiu di jual beli online. Akibat ledakan tersebut rumah Soiran yang merupakan ayah kedua korban mengalami rusak parah serta hancur.

Sementara itu, polisi akan melakukan otopsi terhadap 2 jenazah kakak beradik korban ledakan petasan asal  Ngasinan desa Sukorejo tersebut. Pantauan wartawan, hingga Rabu, 28/4/2021 siang, jenazah keduanya masih berada di ruang jenazah RSUD dr. Harjono. AKBP Muhammad Nur Aziz Kapolres Ponorogo mengatakan, otopsi nanti akan mendatangkan  tim ahli  forensik Polda Jatim. Jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga setelah proses otopsi selesai,  setelah itu baru bisa dimakamkan. Meski barang bukti sudah mengarah kematian keduanya karena ledakan petasan, namun pihaknya pun terus melakukan penyelidikan dengan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada. Salah satu korban yakni Sunardi diketahui merupakan eks PMI dengan tujuan Korea Selatan.