Pengalaman Tenaga Kesehatan di Ponorogo yang Telah Disuntik Vaksin Covid-19

Para tenaga kesehatan di Ponorogo mulai mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 , mulai Kamis (28/01/21) secara bertahap. Program vaksinasi  sendiri, sejak awal telah mendapatkan perhatian khalayak. Bagaimana pengalaman mereka yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19?  


Wakil Direktur Medis RSU Aisyiyah, drg. Enty Isnarni berbagi cerita pengalamannya di suntik vaksin. Ada empat tahapan yang dijalani sebelum mulai penyuntikan, yaitu registrasi, skrining kesehatan, penyuntikan vaksin, dan penerbitan sertifikat vaksinasi. Setelah proses administrasi dengan mencocokkan database, selanjutnya penerima vaksin diminta untuk mengisi formulir. Formulir itu isinya pernyataan jika dirinya siap mendapatkan vaksinasi.

Selanjutnya, akan dilakukan proses skrining kesehatan seperti cek tekanan darah, suhu badan, mengisi data terkait riwayat penyakit, dan lainnya. Setelah itu, penerima vaksin menunggu selama 30 menit, dan kemudian akan diterbitkan sertifikat pernah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Dirinya bersama nakes lainnya menunggu 30 menit, untuk menunggu ada reaksi atau tidak, kemudian baru dinyatakan selesai. drg. Enty mengaku  tidak merasakan efek samping apapun setelah memperoleh vaksin Covid-19 Sinovac. Meski ada beberapa nakes yang mengaku sempat mengantuk pasca disuntik, ada juga yang meriang. Tapi sampai hari pertama bisa dilalui dengan baik efek samping ringan itu, buktinya bisa kembali bekerja dengan fresh.

Ditambahkan, proses penyuntikan hanya berjalan sebentar dan tidak mengeluarkan darah, serta tidak ada rasa nyeri yang dirasakannya.  Di RS Aisyiyah sendiri ada sekitar 130 nakes yang divaksinasi. Karena itu, pihaknya berharap masyarakat tidak perlu takut vaksinasi.

Program vaksinasi menjadi salah satu cara mencegah tertular Covid-19. Namun setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan (3M), dengan memakai masker, menjaga kebersihan tangan, dan menjaga jarak.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak mempercayai informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Adapun vaksin Sinovac akan diberikan dalam dua suntikan, dengan selang dua pekan kemudian. (rl)