Diserang Embug, Petani Jagung di Jimbe Terpaksa Panen Dini

Setelah resah dengan serangan ulat grayak beberapa waktu lalu, para petani jagung di Jimbe Jenangan kembali dibikin pusing dengan serangan embug. Menurut penuturan sejumlah petani, embug itu seperti ulat namun bukan menyerang daun melainkan akar tanaman. Akibatnya, tanaman jagung yang baru berusia 80 hari, banyak yang roboh layu dan akhirnya mati.


Seperti dikeluhkan Ivan, salah satu petani setempat, dari total area tanaman jagung yang ditanam, sudah separo yang diserang ulat embug. Untuk itu, daripada rugi terlalu banyak, akhirnya pilih memanennya lebih dini. Biasanya, panen saat usia tanaman lebih dari 100 hari, saat ini usia 80 hari sudah dipanen sehingga harganya nanti jauh lebih murah sebab tergantung dari berat jagung. Jika masih muda, beratnya ringan sehingga harganya murah. 

Diakui, setiap tahunnya sebenarnya ada serangan embug namun tidak separah tahun ini. Dimana setiap satu pohon, ketika di cabut, ada 5 hingga 6 ekor ulat yang bersarang. Ironisnya, ketika mencari obat untuk membasmi hama itu, tidak tersedia di toko obat pertanian.

Pernyataan senada disampaikan Miftahul Janah, petani di wilayah jimbe, dimana tanaman jagungnya pada ambruk karena serangan ulat embug.