Aksi Gelombang Demonstrasi Tolak Undang – Undang Omnibus Law Cipta Kerja di Ponorogo Terjadi Lagi
Gelombang demonstrasi tolak Undang – Undang Omnibus Law Cipta Kerja terus berlanjut kemarin, (12/10). Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen kembali menggelar aksi di depan gedung DPRD. Aksi yang digelar Aliansi Mahasiswa Ponorogo (AMP) itu diikuti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), BEM Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPo), Lingkar Studi Ponorogo (LSP), DEMA Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo serta Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Mereka menyuarakan pencabutan UU Ciptaker karena dinilai menindas rakyat.
Dari pantauan jurnalis radio gema surya, massa berkumpul di Stadion Batoro Katong mulai sekitar jam 12 siang sebelum bergerak ke depan gedung dewan. Mereka mulai berorasi sekitar jam 3 hingga jam 5 sore. Selain berorasi, mereka juga menggelar aksi duduk dan teatrikal di jalan. Dalam hal ini, mahasiswa mendesak DPRD untuk menyampaikan aspirasi ke tingkat pusat.
Muhamad Ma’ruf, perwakilan AMP mengatakan UU Omnibus Law Ciptaker merugikan masyarakat kecil dan lingkungan. Pihaknya tetap bersikukuh menolak pengesahan UU itu. Mahasiswa menuding DPR dan pemerintah tidak peduli dengan buruh dan rakyat karena banyak pasal dalam omnibus law yang dirasa memberatkan. Bahkan, dinilai lebih berpihak pada investor asing dibanding pekerja tanah air. Ma’ruf mengancam kalau aspirasi masih belum didengar, bukan tidak mungkin akan menggelar aksi lebih besar lagi dengan massa yang lebih banyak sampai menang.
Sementara itu, Sunarto Ketua DPRD Ponorogo dan sejumlah wakil rakyat turun menemui massa. Sunarto mengatakan bersedia membuat surat pernyataan dan menyalurkan aspirasi mahasiswa ke DPR RI. Politisi Partai Nasdem itu berharap, keputusan pihaknya dapat meredam emosi mahasiswa. Pihaknya akan mengawal bersama aspirasi tersebut sampai pusat. Masih kata Sunarto, pihaknya tidak berpikir apakah DPR atau induk partai masing masing akan menyetujui, tapi ini demi menjaga kondusifitas Ponorogo.
Sementara itu Polres Ponorogo menerjunkan 400 personil untuk mengamankan aksi tersebut dibantu anggota TNI Kodim 0802 Ponorogo. Sebagai infromasi, peserta aksi membubarkan diri sekitar jam 5 sore.