Peringatan Hari Prematur Sedunia 17 November di RSU Aisyiyah Berlangsung Semarak

Rangkaian peringatan Hari Prematur Sedunia di RSU Aisyiyah Ponorogo berlangsung semarak. Peringatan Hari Prematur Sedunia telah dimulai sejak September lalu, dengan menggelar pelatihan untuk para kader Posyandu dan kader RS Aisyiyah, berkaitan dengan masalah prematuritas.


Tidak hanya itu, acara lainnya adalah talkshow, pemberian makanan tambahan bagi ratusan anak-anak, ibu hamil dan menyusui, dan ibu-ibu usia subur. Sedangkan puncak acaranya berlangsung Jumat 17 November 2023, bertepatan dengan Hari Prematur Sedunia yang diikuti 100 peserta dari berbagai unsur, diberangkatkan oleh Kadinkes.

“Perayaannya kita mulai dari September kita sosialisasi dan edukasi ke ibu-ibu,” kata Nurul Usfiyah Huda, ketua panitia acara. 

Ia menjelaskan, berbagai program-program yang diluncurkan tersebut bertujuan untuk mengawal, para ibu agar tidak kebingungan lagi, dalam merawat bayi prematur dengan berat badan kurang.

Tidak sekedar perawatan di rumah sakit, namun juga ketika di rumah. Dijelaskan, kasus bayi prematur di Indonesia masih cukup tinggi. Dari 10 bayi yang lahir satu diantaranya lahir dalam kondisi prematur atau belum cukup bulan.

Diharapkan dengan adanya pelatihan-pelatihan dan edukasi maka kasus ini diharapkan bisa ditekan sedini mungkin.

Jalan sehat menjadi salah satu rangkaian acara kegiatan Hari Prematur Sedunia.
Jalan sehat menjadi salah satu rangkaian acara kegiatan Hari Prematur Sedunia.

Sementara dr. Wegig Wijanarko M.MR, Direktur RS AIsyiyah Ponorogo menyampaikan, RS Aisyiyah sendiri menjadi satu dari tiga rumah sakit di Indonesia yang diberi amanah untuk menggelar peringatan Hari Prematur Sedunia yang diinisiasi oleh PP Aisyiyah dan Leo & Mia Foundation.

“Dilakukan edukasi berkaitan dengan segala macam prematuritas, bagaimana pencegahannya sampai bagaimana jika sudah terjadi dan untuk penyembuhan serta rehabilitasi, dan juga dibagikan makanan tambahan kepada 662 ibu hamil, ibu menyusui,” tambahnya.

Karena itulah, untuk mendukung program tersebut, RS Aisyiyah memiliki sarana prasarana serta tenaga ahli yang bisa menangani dan menerima rujukan bayi-bayi yang lahir prematur dan belum cukup bulan.

“Prematur itu adalah proses kelahitan bayi yang belum cukup umur, dibawah 37 bulan, itu sudah dikatakan prematur,” terangnya menjelaskan apa itu prematur.  

Masalahnya bayi yang lahir prematur beresiko mengalami cacat fisik atau gangguan tumbuh kembangnya, sehingga rentan kena infeksi ketimbang bayi-bayi yang lahir normal atau cukup bulan. (ii/ab)