Belum Ada Laporan Kasus , Tapi Ponorogo Siaga Leptospirosis

Meski hingga kini , belum ada warga Ponorogo yang terkena penyakit leptospirosis , tapi Dinas Kesehatan tetap mewaspadainya .  OPD yang dipimpin Dyah Ayu Puspitaningarti itu , akan turun ke Slahung lantaran desa tersebut berbatasan dengan Pacitan .  Kabupaten tetangga tsb , diketahui tengah dilanda wabah  penyakit yang disebabkan tikus hingga menewaskan 6 orang warga .


Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit dinkes , Anik Setyorini  menjelaskan sudah ada intruksi dari dinas kesehatan propinsi Jawa timur , dimana semua daerah di Jatim harus siaga leptospirosis . Di Kabupaten Ponorogo sendiri pernah terjadi wabah yang sama tahun 2009 , namun bisa mengendalikan .  Kemudian tahun 2022 lalu, ada 2 warga yang terkena tapi bisa disembuhkan .

Selain akan turun ke Slahung  melakukan pemeriksaan terhadap warga yang berpotensi terkena leptospirosis , juga akan nyambangi daerah yang rawan banjir .  Lebih lanjut dikatakan,leptospirosis merupakan  Penyakit yang disebabkan  bakteri menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi .

Manusia bisa terkena leptospirosis melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine hewan khususnya tikus  .

Beberapa gejalanya yaitu demam tinggi, sakit kepala, perdarahan, nyeri otot, menggigil, mata merah, dan muntah . Jika tidak ditangani, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati, dan bahkan kematian .  Biasanya tempat yang rawan adalah lahan pertanian dan daerah banjir ,karena urine atau cairan pada tikus menyebar melalui air .

Cara masuk ke tubuh bisa melalui luka pada kaki atau tumit yang pecah pecah .  Semakin dini diketahui, maka penyakit itu semakin mudah ditangani .