HeadlineJelajah

SDN 2 Karangpatihan Pulung Dikosongkan, Puluhan Siswa Sekolah di Tenda BPBD dan Rumah Warga

Gedung sekolah SDN 2 Karangpatihan Pulung akhirnya dikosongkan mulai Senin 29 Agustus 2022 lalu. 74 siswanya dipindahkan dan belajar di luar kelas, yakni dengan menempati tenda pengungsian milik BPBD dan rumah salah satu warga.

Suwandi, kepala sekolah SDN 2 Karangpatihan mengatakan, untuk kelas 4 hingga 6 belajar di tenda pengungsian milik BPBD Ponorogo sejak Jumat lalu. Terbaru kelas 1 hingga kelas 3 belajar numpang milik warga. Lebih lanjut dijelaskan, dikosongkannya gedung sekolah demi keselamatan siswa semua semua kerangka atap ruang kelas, setelah dicek ternyata lapuk.

Suwandi mengakui belajar di tenda pengungsian maupun rumah warga tidak akan maksimal dalam Kegiatan Belajar mengajar ( KBM ) tapi pihaknya tidak memiliki pilihan lain.

Saat gema surya datang ke lokasi, terlihat para siswa tetap semangat mengikuti pembelajaran meski sekolah di luar. Calista Putri Intan Aulia, salah satu siswa  mengaku pilih belajar di rumah warga daripada harus belajar di tenda pengungsian, karena tidak terlalu panas. Namun kata Caca, dirinya dan teman-teman ingin kelasnya cepat diperbaiki agar bisa segera kembali ke ruang kelas nya yang dulu. Lanjut Caca, belajar di rumah warga ini jadi satu dengan kelas 1 hingga kelas 3, sehingga terlalu ramai. Untuk ke kantin pun juga terlalu jauh.

Sementara rumah warga yang digunakan untuk KBM, dibagi 3 ruangan. Sebagai pemisah antar kelas yakni dengan barang seadanya misalnya Etalase. Setiap ruangan hanya seluas 2 X 3 meter. Meskipun masih ada papan tulis yang dipasang di tembok.

Sedangkan Silvia Yulia Nita, guru kelas 2 SDN 2 Karangpatihan, mengatakan awalnya siswa nya belajar dalam tenda pengungsian tapi banyak debu dan panas sehingga dipindah di rumah warga. Meski sudah berada dalam ruangan, tapi tidak seleluasa ketika mengajar di ruang kelas. 

Pasalnya rumah warga yang ditempatinya, sempit dan harus dibagi dengan ruang kelas 1 dan 2. Guru yang mengajar juga harus pintar mengatur volume suara agar tidak tumpang tindih mengganggu siswa kelas lain.