Siswa Kelas 1 Hingga 4 SDN 2 Karangpatihan Pulung Terpaksa Belajar Dibawah Tenda Pengungsian Milik BPBD

Pasca ambruknya teras gedung SDN 2 Karangpatihan Pulung, para pelajar harus belajar di bawah tenda pengungsian milik BPBD. Pantauan Gema Surya di lapangan, terkadang tampak suasana gaduh antara siswa yang ngobrol dan sang guru yang nyaring menjelaskan pelajaran.


Kondisi tersebut karena siswa kelas satu hingga empat bercampur baur di dalam satu tenda, sehingga sulit konsentrasi dan tidak nyaman. Seperti disampaikan Calista Alwahida, siswa kelas 4 SDN 2 Karangpatihan, belajar di dalam tenda baru pertama kali ini dirasakan dimana suasananya panas.

Dirinya juga takut kalau angin kencang dan tendanya ambruk. Caca dan teman-temannya terpaksa belajar di dalam tenda pengungsian karena ruangannya dikhawatirkan akan roboh. Caca berharap sekolahnya segera diperbaiki agar nyaman kalau belajar.

Hal yang sama juga dikatakan Safira Mutiara Kalista siswa kelas 4, sekolahnya mau roboh sehingga harus belajar di dalam tenda pengungsian milik BPBD Ponorogo. Padahal di dalam tenda hawanya lumayan panas. Apalagi dijadikan dalam tenda juga ada kelas 1 hingga 3. Sehingga membuat tambah ramai di dalam tenda. Dirinya berharap sekolahnya segera diperbaiki agar nyaman kalau belajar. (yd/rl)