Ratusan Liter Susu Sapi Perah di Pudak Yang Terkena PMK, Dibuang

Terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) para peternak di wilayah Pudak , harus rugi jutaan rupiah, pasalnya produksi susu dari sapi perah yang sudah terinfeksi, dilarang untuk dikirim ke penampung. Akibatnya, ratusan liter susu setiap harinya harus dibuang sia-sia. Erwan Santoso Kepala Desa Krisik mengatakan, para peternak membuat lubang khusus di rumahnya untuk membuang susu yang tak bisa dijual tersebut.


Awalnya dibuang di sungai, namun karena takut menyebarkan virus ke sapi yang sehat ,akhirnya dibuatkan lubang pembuangan khusus. Menurut Erwan, selama 10 hari terakhir, sudah ada ratusan liter susu sapi di Pudak yang dibuang karena tak bisa dikonsumsi sehingga dipastikan rugi puluhan juta rupiah, susu tersebut dibuang bukan saja karena takut membawa virus tapi juga sudah terkontaminasi dengan obat-obatan seperti antibiotik, bukan saja karena penyakit PMK,  jika sapi sudah konsumsi obat kimia  maka susu dilarang untuk dikonsumsi apalagi dikirim ke pabrik, kalaupun nanti sapi sudah sembuh dari PMK, produksi susunya juga akan menurun hingga 50 persen. 

Erwan menambahkan, yang dilakukan petani saat ini yakni dengan menjaga kebersihan kandang dan melakukan isolasi mandiri terhadap hewan ternak, supaya tidak menyebar ke ternak yang masih sehat. Sebelumnya ada 83 ekor sapi di Pudak yang positif kena PMK, yakni di Desa Krisik, Pudak Wetan, Pudak Kulon dan Tambang, sapi tersebut mengalami gejala tidak mau makan, mulut mengeluarkan banyak lendir, lidah sariawan, hingga kukunya copot.