Jelajah

Sampah TPA Mrican Jenangan Overload, Penanganan Limbah Tidak Optimal

Dinas Lingkungan Hidup – DLH mengakui penanganan limbah di Tempat Pembuangan Akhir – TPA sampah Mrican Jenangan tidak bisa optimal. Hal tersebut terjadi karena TPA terbesar di Ponorogo itu kondisinya sudah overload sehingga instalasi pengolahan Air Limbah tidak bisa maksimal menampung. 

Akibatnya, meluber hingga ke saluran teknis pengairan warga setempat. Sulis Rianto, Kabid pentaatan dan penataan perlindungan pengelolaan lingkungan hidup, setiap harinya sampah yang masuk ke TPA Mrican antara 70 hingga 90 ton. 

Jumlah tersebut cukup besar tidak sebanding dengan luasan lahan yang ada di TPA. Cara yang bisa dilakukan daerah hanya merelokasi TPA atau melakukan perluasan lahan agar gunungan sampah bisa berkurang.

Hanya saja untuk mengatasi keluhan petani soal limbah lindi yang mencemari air, pihaknya akan memberikan tanggul agar air limbah yang mengalir  menyatu menuju ke IPAL.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa, para petani, tokoh masyarakat dan pemuda desa Mrican pada awal Maret kemarin. Intinya semua keluhan dan masukan akan ditampung dan disampaikan kepada bupati.

Sebelumnya pemerintah desa Mrican Jenangan menagih janji Pemkab Ponorogo terkait penanganan limbah tempat pembuangan akhir – TPA sampah di wilayahnya. Bertahun-tahun, petani di kawasan TPA tersebut harus rela hasil produksi tanaman padinya anjlok, yang diduga pengairan irigasi tercemari dengan adanya tumpukan sampah di TPA Mrican.