Air Terjun Pletuk Tercemar Limbah Tletong Sapi, PMII Minta Tiga Dinas Bertanggung Jawab

Tercemarnya air terjun pletuk yang diduga bersumber dari kotoran hewan sapi  tidak hanya mengundang keprihatinan pemerhati lingkungan namun juga kalangan mahasiswa. Salah satunya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ponorogo, di mana awal pekan lalu melakukan pengecekan ke lokasi wisata yang ada di Sooko tersebut. Hasilnya sangat mengejutkan karena air berubah warna keruh kehijauan dan menimbulkan bau menyengat.


Hanif Zein, Koordinator PMII Ponorogo mengatakan 3 dinas harus bertanggung jawab atas pencemaran tersebut. 3 dinas tersebut adalah Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta Dinas Pariwisata.

Masalahnya, pencemaran sudah lama terjadi dan semakin parah, namun belum ada langkah konkrit untuk mengatasinya. Pasca pengecekan ke lokasi, pihaknya langsung datang ke Dinas Lingkungan Hidup, namun tidak mendapatkan respon positif sementara ketika ke Dinas Pertanian, akan dijanjikan pertemuan dengan desa, kecamatan, dan pihak terkait. Lebih lanjut dikatakan, jika PMII Ponorogo akan terus mengawal masalah pencemaran air oleh limbah kotoran ternak hingga ada penanganan yang konkrit dari pemerintah.

Pantauan Gema Surya di wilayah Pudak, sebenarnya sudah ada pabrik pupuk organik yang memanfaatkan limbah kotoran hewan sapi. Bahkan sehari bisa menyerap puluhan ton kotoran untuk dijadikan pupuk kompos.

Pudak dan Sooko merupakan sentra peternakan sapi perah di mana banyak oknum peternak yang pilih membuang limbah langsung ke sungai. Di Pudak saja ada sekitar belasan ribu ekor sapi yang menghasilkan 300 ton kotoran setiap harinya. (rl/ab)