Data Potensi Kekeringan di Ponorogo Masih Mengacu Tahun 2019

Menjelang musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah-BPBD Ponorogo kembali melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi kekeringan. Hanya saja kata Setyo Budiono, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, data kekeringan tahun ini, tak beda jauh dengan tahun 2019. Dimana ada 10 kecamatan, 27 desa dan 41 dukuh dengan warga terdampak kekeringan sekitar 10 ribu jiwa lebih. Pada tahun 2019 lalu banyak wilayah di Ponorogo yang dilanda kekeringan sehingga itu menjadi acuan untuk mengantisipasi kekeringan di tahun-tahun berikutnya.


Karenanya, untuk antisipasi kekeringan pihaknya sudah menyiapkan sarana prasarana misalnya 3 mobil tangki dengan kapasitas 5 ribu – 6 ribu liter, tandonisasi dan jerigen. Wilayah yang menjadi langganan kekeringan pun sudah didirikan sumur dalam. Misalnya Dayakan Badegan dan Duri Slahung namun belum bisa optimal untuk mengatasi kebutuhan air warga. Masih kata Budi, puncak kekeringan diprediksi bulan Agustus hingga September. Untuk mengatasi kekeringan ditahun 2021 pihaknya hanya diplot anggaran 25 juta dari APBD 2021. Anggaran tersebut lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Pasalnya terkena refocusing/terdampak covid 19. Namun toh jika anggaran tersebut kurang, bisa mengajukan anggaran ke BPBD provinsi.