Jelajah

Sayuran Hidroponik di Bazar Romadhon Desa Purwosari Babadan, Diserbu Konsumen

Ada yang menarik dalam bazar romadhon desa Purwasari Babadan. Pedagang tidak melulu menawarkan makanan matang untuk menu buka maupun sahur, namun juga sayuran hidroponik. Yeni Cahyono, pedagang sekaligus  petani sayur hidroponik, mengaku tanaman hidroponik memang belum begitu familiar. Kalaupun ada yang tahu, mengira harganya mahal. Padahal yang membedakan dengan sayuran lain hanya pada cara tanam dan tempatnya saja. Hidroponik lebih mengandalkan air dengan nutrisi yang baik untuk bertanam,  tidak menggunakan media tanah.

Karenanya banyak yang meyakini lebih sehat, fresh karena tidak menggunakan pestisida. Tak heran, saat dijual di stand bazar banyak yang membelinya. Karena jumlahnya tak banyak maka baru digelar sudah ludes. Untuk itu, bagi konsumen yang tidak kebagian, transaksi dilanjutkan di rumahnya. Lebih lanjut dikatakan, sayuran yang dijual adalah selada, bayam, dan sawi. Selama ini dirinya menjual berdasarkan permintaan baik online dan offline, serta memasok sejumlah rumah makan.