Asuransi Pertanian Kurang Diminati Petani Ponorogo

Meski sudah lama di sosialisasikan,  namun program asuransi pertanian kurang mendapatkan tempat di hati petani Ponorogo. Buktinya petani yang ikut program tersebut bisa dibilang sangat sedikit. Dari luasan lahan pertanian di ponorogo yang mencapai 34.801 hektar namun yang diasuransikan hanya sekitar 380 hektar


Kabid Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan), Medi Susanto, memperkirakan rendahnya minat kalangan petani untuk mengasuransikan lahan persawahannya karena  klaim ganti rugi yang terlalu lama.

Pihaknya mencontohkan gagalnya panen di musim tanam pertama, hingga saat mamasuki musim tanam kedua klaim ganti rugi asuransi juga belum cair. Bahkan hingga melewati musim tanam berikutnya. Padahal asuransi itu  diandalkan petani untuk modal tanam. Pihaknya kurang tahu mengapa klaim asuransi butuh waktu lama, pasalnya klaim asuransi pertanian bukan pada OPDnya.

Sementara, kata medi, tahun 2020 dari 500 hektar lahan yang ditargetkan hanya 380 hektar yang ikut asuransi pertanian, namun pihaknya tak bosan untuk mensosialisasikan Asuransi pertanian agar petani ikut. Klaim asuransi sendiri 6 juta per hektar dengan kerusakan 75%.