Alokasi Pupuk Organik Cair, Petani Nilai Kurang Efektif

Alokasi Pupuk Organik Cair (POC) yang direncanakan tahun 2021 ini ternyata tidak disambut baik bagi kalangan petani. Pasalnya jenis pupuk tersebut dianggap kurang efektif.


Ratna petani di Sukorejo contohnya, dirinya kurang mendukung kebijakan pemerintah yang mengalokasikan POC di tahun ini. Kepada Gema Surya Ratna menyampaikan jika sebenarnya dirinya sudah pernah mendapat bantuan pupuk jenis POC ini pada tahun 2019. Namun saat itu petani memang enggan untuk menggunakan berkelanjutan dan tetap memilih jenis pupuk pabrikan yang sudah jelas hasilnya.

Alasanya pupuk jenis itu dinilai hanya bagus pada saat pemupukan awal karena hasilnya bagus untuk pertumbuhan daun. Namun daun yang hijau saja tidak cukup, selanjutnya masih ada tahap pemupukan lagi demi mencukupi nutrisi tanaman. Jika hanya mengandalkan pupuk jenis POC, asupan nutrisi tanaman kurang sehingga tetap saja harus dibarengi dengan jenis pupuk lain jika menginginkan hasil panen yang bagus.

Diakui memang jenis tanah juga mempengaruhi pemilihan pupuk apa yang cocok. Jadi mungkin saja ada jenis tanah yang cocok dengan pupuk ini namun berdasarkan pengalamanya dilingkunganya banyak yang tidak cocok.

Hal inilah, lanjut Ratna, yang membuat teman-teman di kelompok taninya merasa terbebani dengan kebijakan baru ini. Selain itu dirinya tak mau coba-coba lagi lantaran akhir-akhir ini masa tanam sudah sangat banyak tantangan lantaran faktor cuaca.  Harapanya alokasi pupuk tahun ini tetap ditambah, agar petani tidak kesulitan mencari pupuk bersubsidi.