Pupuk Subsidi Langka, Dipertahankan Buatkan Blanko Pengganti Kartani

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan), akhirnya membuat terobosan terkait kelangkaan pupuk bersubsidi di Ponorogo. OPD yang dipimpin Drh Andy Susetyo itu membuat blangko isian sebagai pengganti sementara Kartu Tani (Kartani). Pasalnya, kebutuhan akan pupuk sudah sangat mendesak karena tanaman sudah tahap pemupukan. Pihaknya sudah menyampaikan langkah tersebut saat rapat dengan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dengan distributor pupuk dan disetujui.


Andy Susetyo mengatakan, jika Senin (14/9) para petani bisa mengambil blangko isian pengganti Kartu Tani ke Kantor Penyuluh. Blangko itu, diisi identitas petani bersama kebutuhan pupuk dan luas lahannya serta  mencantumkan titik koordinatnya. Jika nanti kesulitan, kelompok tani diminta aktif berkoordinasi dengan penyuluh diwilayah masing-masing. Pun dengan distributor dan kios pupuk sudah diajak koordinasi dan mereka siap untuk menyalurkan pupuk dengan blangko sementara pengganti Kartu Tani, sebab pada dasarnya nama-nama para petani sudah masuk dalam data E-RDKK

Ia juga menjelaskan, kelangkaan pupuk terjadi karena carut marutnya Kartu Tani, Hal ini karena produsen pupuk ketat memberlakukan Kartu Tani untuk menebus pupuk, namun perangkatnya berupa Kartu Tani belum siap. Di ponorogo, masih banyak yang belum memegang karena masih dalam pengajuan. Sementara yang sudah memiliki kartu tani sendiri, juga belum bisa digunakan karena banyak masalah.

Kata Andy, Dinas pertanian didaerah hanya sebagai pelaksana, sementara regulasi dan kebijakan mutlak berada dipusat sehingga hanya bisa menyampaikan keluhan yang ada ditingkat petani.