Belajar Berenang, Pelajar Asal Sukorejo, Tewas Tenggelam Di Bawah Jembatan Galok Sampung


 

Kegembiraan anak-anak asal Sampung dan Sukorejo saat berenang di bawah jembatan Galok Sampung berubah menjadi petaka. Karena tidak bisa berenang, Khafidz Khoirun Nizam, 17 tahun, pelajar asal desa Sukorejo ini harus menemui ajal tewas tenggelam di sungai yang berkedalaman 6 meter itu.

IPTU Marsono, Kapolsek Sampung, menjelaskan kronolgisnya. Rabu sore, 9 September 2020, sekitar jam 4 korban dan ke 4 temannya masing-masing Bahrul, Yudis, Elfin dan Aditia, menuju ke lokasi untuk belajar berenang. Teman-teman korban memilih belajar di tempat yang dangkal, namun korban menolak dan memilih tempat di tengah- tengah sungai.

Sebenarnya keempat korban sudah mengingatkan agar korban menepi. Namun korban menolak. Dari situlah petaka berawal, korban yang memang tidak bisa berenang, akhirnya pelan-pelan tenggelam. Saat itu teman-teman korban bermaksud membantu dengan meraih tangan korban dengan kayu. Hanya saja, korban kemungkinan panik sehingga tidak sempat meraih kayu yang diberikan teman-temannya, sehingga korban pun tenggelam.

Mengetahui kejadian itu, teman-teman korban berteriak-teriak minta tolong ke warga sekitar dan melaporkan ke polsek Sampung. Mendapat informasi itu, petugas POLSEK Sampung bergegas menuju ke lokasi, hanya saja korban sudah tidak kelihatan di permukaan. Pihaknya lanjut Kapolsek Sampung, juga meminta bantuan tim dari BPDB untuk melakukan pencarian dan mengevakuasi korban.

Korban bisa ditemukan sekitar jam 20.30 WIB, langsung dievakuasi ke RSUD dr. Harjono, setelah melalui proses yang cukup rumit, mengingat TKP nya sangat gelap. Pihak keluarga meminta RS untuk tidak melakukan otopsi. Setelah mendapatkan visum luar, dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan disimpulkan murni kecelakaan, jenazah korban pun diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (is)