Polisi Bentuk Timsus Investigasi Kelangkaan Gas Melon, Ada Indikasi Penimbunan ?
Polres Ponorogo membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk melakukan investigasi terkait kelangkaan LPG 3 kg. Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo mengatakan, tim khusus sudah mulai bekerja menyisir keberadaan gas melon. Selain mendengar keluhan masyarakat, polisi turut penyelidikan adanya indikasi penimbunan. Hanya saja pihaknya belum menyimpulkan kelangkaan lantaran tim masih bekerja beberapa hari ini.
Tentunya pihaknya tidak hanya bekerja sendiri dimana polisi turut menggandeng Pemkab. Termasuk mengkonfirmasi korelasi kelangkaan gas dengan tutupnya salah satu pangkalan SPBE Ponorogo beberapa waktu belakangan. AKBP Anton mengungkapkan tidak menutup kemungkinan pula, tutupnya SPBE di wilayah selatan tersebut ditunggangi kepentingan oknum tak bertanggung jawab hingga menyebabkan kelangkaan gas melon.
Sebelumnya Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkum) setempat menuding sulitnya LPG 3 kg tak lepas dari tutupnya salah satu SPBE di Ponorogo Utara. Hingga mengakibatkan distribusi gas melon disokong dariĀ Kabupaten tetangga seperti Magetan, Madiun dan Ngawi. Kendati stok ada, distribusi sering terlambat lantaran terpaut jarak. Hal tersebutlah yang dinilai menjadi biang sulitnya warga mendapatkan gas melon.
Sementara itu, Pihak Pertamina melalui Taufik Kurniawan Selaku Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Jatim Balinus menjelaskan seharusnya meski ada satu SPBE di Ponorogo yang berhenti beroperasi lantaran permasalahan internal tidak mempengaruhi distribusi LPG subsidi. Hal ini lantaran pihaknya menambah kuota sebesar 70 % pada SPBE lain di Ponorogo. Sisanya di bantu cover dari wilayah Kabupaten tetangga yakni Madiun, Ngawi dan Magetan.