Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Hilang Sepekan dari Rumah, Mbah Tanem Dilaporkan ke Kepolisian
  • Daya Beli Konsumen Turun, Penjualan Sayur-mayur Pudak Lesu
  • Banyak Mendapat Kiriman Pasien dari Luar Daerah, Panti Dhuafa Manula Jetis Ponorogo Over Load
  • Curah Hujan Masih Tinggi di Musim Kemarau, Petani di Purworejo Tunda Tanam Tembakau
  • Beat Masuk Parit di Desa Blembem, Remaja 13 Tahun MD di TKP
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2024
  • April
  • 30
  • Antri Mesin combi, Padi di Sukorejo Menua di Sawah Belum Bisa Dipanen
  • Jelajah

Antri Mesin combi, Padi di Sukorejo Menua di Sawah Belum Bisa Dipanen

Gema Surya FM Selasa 30 April 2024 | 14:35 WIB
gabah

Meski harga gabah mulai naik lagi namun sejumlah petani di Desa Sukorejo mengaku rugi. Ratna Tri Narmi, salah satu petani, mengungkapkan harga sewa mesin combi naik dua kali lipat, baik sebelum maupun setelah Lebaran. Para petani juga harus antri sehingga memperlambat proses panen.

“Kami harus ngantri untuk menggunakan mesin combi, sehingga banyak padi yang seharusnya segera dipanen harus menunggu terlalu lama di sawah. Jadi sangat mempengaruhi kualitas gabah nantinya,” ujar Ratna.

Tidak hanya itu, hujan juga menyebabkan banyak padi ambruk. Dampaknya, hasil panen berkurang drastis. Jika biasanya bisa mendapatkan lebih dari 1 ton, kali ini justru jauh di bawahnya

Harga gabah kering sawah sendiri telah mengalami kenaikan signifikan, dari Rp 5.000 sebelum Lebaran menjadi Ep 6.000 hingga Rp 6.100 setelah Lebaran. Sedangkan harga gabah kering giling sudah mencapai Rp 6.700 per kilogramnya. Meskipun demikian, para petani tidak yakin bahwa harga akan terus naik, diperkirakan tidak akan mencapai Rp 9.000 seperti beberapa waktu lalu.

Namun, di beberapa wilayah, harga gabah masih di bawah Rp 6.000 per kilogramnya. Zaelani, seorang petani di Desa Polorejo, Babadan, mengungkapkan bahwa harga gabah kering panen di wilayahnya turun menjadi Rp 5.800 hingga Rp 5.900 per kilogram, dibandingkan dengan musim panen sebelumnya yang mencapai di atas Rp 7.000 per kilogram.

Meskipun harga gabah turun, petani tetap merasa terbebani dengan biaya produksi yang tinggi, terutama harga obat-obatan hama yang mahal.

Hal yang sama juga diungkap Agus, seorang petani lainnya, juga mengungkapkan ketidakpuasan dengan hasil panen saat ini. Ia menyatakan, pada musim panen ini, perkotak sawah dengan luas 110 meter persegi hanya mampu menghasilkan 800 kilogram atau 8 kuintal gabah, padahal sebelumnya mampu menghasilkan 1,2 ton per kotak. Agus mengatakan. kejadian ini disebabkan adanya hama yang menyerang sawah petani disaat harga obat hama melambung tingg

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Warga Nambangrejo Jadi Korban Tabrak Lari di Barat Jembatan Sekayu
Next: Pasca Viral STY KW Asal Slahung Banjir Undangan Jadi Bintang Tamu Di TV Swasta Nasional

Related Stories

Tane
  • Jelajah

Hilang Sepekan dari Rumah, Mbah Tanem Dilaporkan ke Kepolisian

Gema Surya FM Sabtu 24 Mei 2025 | 10:37 WIB
Pdk
  • Jelajah

Daya Beli Konsumen Turun, Penjualan Sayur-mayur Pudak Lesu

Gema Surya FM Sabtu 24 Mei 2025 | 10:11 WIB
Pn
  • Jelajah

Banyak Mendapat Kiriman Pasien dari Luar Daerah, Panti Dhuafa Manula Jetis Ponorogo Over Load

Gema Surya FM Sabtu 24 Mei 2025 | 10:03 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.