Setali tiga uang, sama halnya dengan PPDB SD /SMP, penerimaan peserta didik baru untuk SMA di Ponorogo diwarnai banyaknya sekolah yang kekurangan murid.
Dari 16 SMA Negeri yang ada, hanya 5 SMA yang pagu muridnya terpenuhi 100 persen. Sisanya masih kurang bahkan ada sekolah yang mendapatkan siswa kurang dari 2 rombel ( rombongan belajar ).
Padahal kata Eko Budi Santoso, Kasi SMA cabang dinas pendidikan provinsi jawa timur wilayah Ponorogo, semua SMA negeri dijatah pagu 4 rombongan belajar.
Belum ada kajian dan evaluasi terkait semakin sulitnya mencari murid, namun kuat dugaan banyak orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah asrama atau boarding school ataupun semi pondok.
Dengan kemajuan teknologi informasi muncul kekhawatiran putra-putrinya terjerumus pada kegiatan kegiatan negatif. Terkait kualitas pendidikan sendiri, sebenarnya sudah banyak sekolah yang memacu diri, untuk bersaing dalam hal layanan.
Untuk SMA negeri yang kekurangan murid, dilarang memperpanjang pendaftaran karena memberikan kesempatan bagi sekolah swasta yang nasibnya juga nyaris sama.
Adapun 5 SMA negeri yang sudah terpenuhi 100 persen siswanya kata Eko, yakni SMAN 1, 2 dan 3, SMAN Pulung dan SMAN Badegan
